Gambaran mengenai deskripsi
wilayah dari Padukuhan Karanggede, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Letak Geografis
Pedukuhan
Karanggede merupakan salah satu Padukuhan di Desa Jatimulyo, Kecamatan
Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah
Pedukuhan Karanggede ± 300 Ha.
Pedukuhan
Karanggede memiliki batas wilayah sebagai berikut:
·
Timur :
berbatasan dengan Pedukuhan Tompak dan Ngesong
(Giripurwo).
·
Selatan :
berbatasan dengan Pedukuhan Talun Ombo,
Sidomulyo
(Pengasih).
·
Barat :
berbatasan dengan Pedukuhan Beteng (Jatimulyo).
·
Utara :
berbatasan dengan Pedukuhan Gendu (Jatimulyo).
2. Potensi
Sosial dan Budaya
Secara
geografis, sebagian besar daerah di Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo
merupakan daerah perbukitan menoreh. Padukuhan Karanggede yang termasuk dalam
kawasan dataran tinggi dengan kondisi jalan yang berkelok dan menanjak. Penduduk Pedukuhan Karanggede
berjumlah penduduk ± 800 jiwa, jumlah kepala keluarga 200 kepala keluarga. Mayoritas
warga berprofesi sebagai peternak kambing, petani cengkeh, kakao, dan
pedagang.
Padukuhan
Karanggede termasuk daerah yang sangat jauh dari perkotaan sehingga sebagian
besar aktivitas masyarakat terpusat di dalam dusun saja. Namun banyak terdapat
kegiatan kemasyarakatan yang telah dilaksanakan seperti Karang Taruna, Yasinan,
Pengajian, Berjanjen, Senam Lansia, Sanggar Kreativitas Anak, PKK, Posyandu.
Kegiatan-kegiatan tersebut berjalan dengan cukup lancar dan diikuti masyarakat
dengan cukup antusias.
Sebagian
besar masyarakat di Padukuhan Karanggede memeluk Agama Islam, sedangkan
masyarakat lainnya beragama Kristen dan Budha. Terdapat rumah ibadah untuk
masing-masing agama yaitu tiga buah masjid, sebuah gereja dan sebuah vihara. Padukuhan
Karanggede memiliki dua buah
masjid yang bernama Masjid Al-Muslim dan Masjid Baiturrahman serta satu
Musholla yaitu Musholla
Darussalam. Karanggede juga memiliki satu Wihara Darma Mulya dan satu
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pandaan, hal ini menunjukkan heterogenitas
agama yang ada di Karanggede. Secara umum kehidupan umat beragama di Padukuhan Karanggede berlangsung sangat harmonis dan
dinamis yang saling menghormati antar umat beragama.
Banyak
terdapat lansia yang sudah tidak produktif namun masih bersemangat untuk
bekerja di kebun yang berangkat pagi hari dan pulang di sore harinya. Sedangkan
sebagian besar usia produktif lebih memilih bekerja merantau di luar
daerah sehingga sebagian besar penduduk
yang tinggal di rumah adalah para orang tua, lansia dan anak-anak.
3. Kondisi
Pendidikan
Sebagian besar
masyarakat Padukuhan Karanggede telah
mengenyam pendidikan dasar (SD), dan baru sebagian kecil yang berpendidikan
sekolah menengah atas, maupun perguruan tinggi. Rendahnya perekonomian
masyarakat dan sulitnya mobilitas masyarakat yaitu jauhnya jarak dari rumah menuju sekolah, perkotaan dan tidak adanya
angkutan umum menyebabkan masyarakat tidak mampu merasakan pendidikan tinggi
dan memilih untuk bekerja di luar daerah.
Sulitnya medan jalan
untuk dilalui membuat anak-anak usia sekolah yang kurang mampu harus berjalan
kaki menuju sekolahnya yang jaraknya sangat jauh.
4. Kondisi
Perekonomian
Sebagian besar penduduk
Padukuhan Karanggede berprofesi sebagai petani atau pekebun cengkeh, kakao,
kelapa, selain itu juga sebagai pedagang, PNS dan karyawan swasta. Kondisi
perekonomian masyarakat masih tergolong rendah. Hal ini bisa dilihat dari
kondisi rumah masyarakat yang sebagian besar masih terbuat dari kayu dan
sebagian kecil masih berlantai tanah.
5. Kegiatan
Keagamaan
Sebagian
besar penduduk Pedukuhan Karanggede memeluk agama Islam, dan sebagian lain
beragama Budha dan Kristen. Terdapat tiga buah masjid, sebuah gereja dan sebuah
vihara. Secara umum kehidupan umat beragama di dusun Karanggede berlangsung
sangat harmonis dan dinamis.
Masyarakat
Muslim memiliki banyak kegiatan keagamaan yang sangat menarik yaitu Pengajian,
Berjanjen (Sholawatan), Yasinan yang dilaksanakan secara rutin. Pada Bulan
Ramadhan, terdapat beberapa aktivitas di masjid seperti, TPA, Buka Bersama,
Tarawih, Gugah Sahur dan lain-lain sehingga masjid menjadi makmur. Namun ketika
pada hari biasa atau selain bulan Ramadhan, masjid menjadi sepi atau jarang
digunakan oleh warga setempat.
6. Kegiatan
Kepemudaan
Terdapat sebuah
perkumpulan pemuda yang bernama Karang Taruna Putra Manunggal namun belum
berjalan dengan maksimal. Banyak remaja yang kurang aktif dan tidak peduli
dengan kegiatan-kegiatan padukuhan. Para pemuda yang bersedia aktif
berpartisipasi hanyalah sedikit dan monoton. Banyaknya jumlah RT yaitu 12 RT
yang tersebar di Padukuhan Karanggede dan banyaknya aktivitas di sekolah
menjadikan pemuda sulit untuk berkumpul
menjadi satu dalam sebuah organisasi.
7. Kegiatan
Kemasyarakatan
Kegiatan
kemasyarakatan yang ada di Padukuhan Karanggede yaitu PKK, Karang Taruna, Arisan, Posyandu Balita dan Posyandu Lansia, Senam
Lansia, Kelompok Tani, Pengajian dan Yasinan rutin, Berlatih kesenian Ketoprak,
TPA, dan Sanggar Kreativitas anak yang dikelola oleh Posdaya Gerakan Swadaya
Masyarakat. Masyarakat hidup berdampingan dengan sangat harmonis hal ini dapat
dilihat dari partisipasi warga dalam setiap kegiatan kemasyarakatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar